Judul : Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP
link : Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP
Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP
Sebenarnya jika bicara soal closest finish atau hasil akhir terdekat, secara keseluruhan di era MotoGP Modern alias 4-tak, masih dipegang rekornya oleh Tony Elias ketika mengalahkan Valentino Rossi di sirkuit Estoril, Portugal.Lalu, siapa saja pembalap lainya yang closest finish atau hasil akhir terdekat alias finish paling mepet dengan lawannya, yuk sobat mari kita flashback. Berikut Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP.
Alex Rins VS Marc Marquez
(Foto: ridertua.com) |
Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins berhasil keluar sebagai pemenang MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019).
Dia mengalahkan pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez. Aksi Rins di atas Suzuki GSX-RR yang melakukan overtaking jelang garis finish dinilai sangat berani.
Rins memulai balap dengan posisi start yang kurang menguntungkan, posisi kelima. Namun strategi dan konsistensi apik terus dilakukan oleh Alex Rins hingga menjelang sepertiga balapan.
Lihat juga : MotoGP British Full Race, Silverstone 2019
Kondisi Suzuki GSX-RR bernomor 42 itu pun melaju tanpa mengendur sedikit pun.
Kematangan dan kepresisian Alex Rins dalam menaklukan batasan dibuktikan dengan cara menyisihkan para pebalap papan atas lewat permainan yang bersih di sirkuit Silverstone.
Detik-detik terakhir jelang garis finish, Alex Rins melakukan aksi overtaking dramatis yang dinanti-nanti hingga sanggup membuat fans bersorak gembira. Aksinya tersebut juga menjadi suatu kejutan yang tak diprediksi oleh lawannya.
Tercatat, Alex Rins berada di posisi pertama saat bendera dikibarkan dengan catatan waktu 40’12.799 atau berselisih waktu 0,013 detik dari pebalap yang posisinya berhasil dia ambil alih beberapa meter sebelum garis finish MotoGP Inggris.
Casey Stoner VS Ben Spies
Yang kedua datang dari balapan disirkuit Valencia pada musim 2011 lalu. Kala itu ketika balapan akan dimulai diawali dengan upacara penghormatan terakhir dari seluruh pembalap dan juga keluarga besar MotoGP untuk pembalap fenomenal yang meninggal di Sepang, Marco Simoncelli dalam tajuk Tribute To Simoncelli.
MotoGP Valencia ditutup dengan aksi dramatis juara dunia 2011, Casey Stoner. Casey Stoner yang berhasil mengukuhkan gelarnya sebagai pembalap terbaik musim 2011 dengan merebut kemenangan ke-10 musim 2011 di seri penutup MotoGP Valencia.
Baca juga : Balapan MotoGP Tak Lagi Andalkan Skill Pembalap?
Stoner memastikan kemenangannya melalui cara yang sungguh dramatis setelah menghentikan aksi heroik Spies yang sudah berada di depan garis finish, hingga keduanya hampir bersamaan melewati garis finish dengan selisih 0,015 detik.
Jalannya Race
Jalannya race sendiri sebenarnya sudah nampak jadi milik Stoner karena semenjak start doi langsung ngacir di depan hingga meninggalkan jauh lawannya dengan gap 5 detik.
Balapan sempat diwarnai dengan kecelakaan yang melibatkan 4 pembalap, yaitu Bautista, Rossi, Hayden dan De Puniet, yang berawal dari jatuhnya Bautista di tengah trek hingga mengakibatkan pembalap lain ikut mengalami kecelakaan.
Aksi heroik Spies dimulai ketika perlahan doi yang masih belum fit benar setelah kecelakaan di Sepang berhasil mengambil alih posisi ketiga dari Dovi, setelah itu giliran Pedrosa yang merasakan asap M1-nya.
Belum cukup itu, ketika cuaca agak gerimis dan seiring catatan waktu Stoner yang merosot, Spies perlahan memperpendek gap dengan Stoner.
Di satu kesempatan saat Stoner melakukan kesalahan, tepatnya di lap 28, hal tersebut tidak disia-siakan oleh Spies untuk mengambil alih posisi terdepan dari Stoner.
Spies terlihat konsisten mempertahankan posisinya dan terlihat kemenangan bakal berada di genggamannya, tikungan demi tikungan dia lewati dengan baik.
Dan tibalah detik-detik yang begitu dramatis dimana ketika hamparan trek lurus menuju garis finish di depan mata Spies, Stoner yang tau betul akselerasi roket ala RC212V-nya berhasil melesat setelah keluar dari tikungan terakhir dan kemudian mendekati Spies hingga akhirnya keduanya finish hampir sejajar.
Setelah dilihat di tayangan ulang, ternyata Stoner lebih duluan melewati garis finish berselisih 1 ban alias 0,015 detik saja dari Spies.
Toni Elias VS Valentino Rossi
Toni Elias secara mengejutkan memetik kemenangan di sirkuit Estoril, Minggu (15/10/2006).
Elias mengejutkan publik Portugal dan pecinta MotoGP dengan kemenangannya ini, salah satunya karena pembalap tim Fortuna Honda ini memulai balapan dari grid ke-11 dan tidak menonjol pada saat start.
Namun siapa menyangka jika Elias sukses menorehkan prestasi terbaik. Penampilannya benar-benar brilian selama balapan, yaitu dengan menunjukkan aksi overtaking dan sliding yang menawan.
Jalannya Race
Rossi langsung memimpin ketika balapan dimulai, dia semakin menegaskan dominasinya di Estoril.
Edwards masih menjadi 'deputi'-nya dengan Tony Elias menjadi pembalap yang menguntit duo Yamaha Camel itu. Loris Capirossi dan Kenny Roberts melengkapi pembalap pengisi lima besar. Di lap ke-10 posisi Capirossi sedikit bergeser. Roberts berhasil mencuri sedikit peluang untuk menggeber kendaraannya dan menempati urutan keempat.
Memasuki lap ke-14 Rossi semakin tak terkejar. Sementara pertarungan seru terlihat antara Elias, Edwards dan Roberts untuk perebutan tempat kedua. Silih berganti Edwards dan Elias saling berukar posisi, namun untuk sementara Elias yang merupakan pembalap Fortuna Honda sedikit lebih unggul.
Tujuh lap menjelang finis, Elias kembali memberi kejutan. Dengan aksi sliding yang sangat brilian, ia berhasil membuat Rossi berada di belakangnya. Namun posisinya belum aman mengingat The Doctor masih menguntit ketat.
Terbukti faktor pengalaman menjadi modal berharga yang dimiliki Rossi. Pembalap Italia ini kembali menempati posisi satu lima lap menjelang finis. Kenny Roberts juga menggeser posisi Edward di tempat ketiga. Sementara Elias masih mengejar Rossi yang hanya unggul sepersekian detik saja.
Baca juga : Pembalap atau Motor yang Menentukan Kemenangan MotoGP?
Kejar-kejaran semakin ketat terjadi di barisan depan. Roberts berhasil mencuri kesempatan dan sukses menempati posisi di belakang Rossi di lap 25. Sementara Elias sepertinya sedikit kehilangan kecepatannya karena tertinggal cukup jauh dari penghuni peringkat satu-dua.
Edwards masih 'nyaman' di posisi empat. Untuk kali kedua, Rossi kembali diovertake oleh lawannya di Estoril. Kali ini Kenny Roberts Jr. yang melakukannya. Aksi salip Roberts terjadi di lap ke-27.
Namun Elias juga melakukan overtaking yang sempurna di lap terakhir pada tikungan pertama. Kondisi ini membuat Elias memimpin, Roberts di tempat kedua, semntara Rossi di tempat ketiga.
Ketatnya pertarungan belum berakhir. Di lima tikungan terakhir, Elias dan Rossi bersaing ketat, saling menyalip di setiap tikungan. Namun di trek lurus menjelang garis finis, Elias menang sangat tipis dalam adu sprint dengan Rossi. Ia pun menjadi juara untuk kali pertama di musim tersebut, sementara Rossi harus puas menjadi runner up.
Valentino Rossi VS Max Biaggi
Pada kali ini Dewi Fortuna benar-benar berada di pihak Rossi. Rossi berhasil menghentikan Max Biaggi hanya dengan selisih 0,013 detik.
Adalah putaran keempat belas MotoGP musim 2001, (14/10/2001) di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Saat itu Rossi bersama dengan tim Honda finis terdepan pada kelas 500cc. Ketika itu Rossi memimpin balapan dengan dibuntuti dua pembalap asal Italia lainnya, Max Biaggi dan Loris Capirossi.
Hingga akhirnya Biaggi berhasil menyalip rossi, dan menempatkan Rossi diposisi dua diikuti dengan Capirossi diposisi tiga.
Rossi semakin menempel ketat dengan Biaggi, hingga akhirnya pada tikungan ke 10 Rossi berhasil menyalip Max Biaggi.
Namun jarak Biaggi dengan Rossi masih begitu menempel, Biaggi berusaha mengalahkan Rossi disisa trek lurus terakhir. Namun akhirnya Rossi yang memenangkan balapan tersebut unggul 0,013 detik dari Max Biaggi.
Alex Criville VS Mick Doohan
Putaran kesebelas MotoGP musim 1996, (18/08/1996) di Sirkuit Brno, Republik Ceko. Pada putaran ini juga menjadi kemenangan pertama bagi Valentino Rossi di kelas 125cc.
Criville dan Doohan pada saat itu rekan setim, tapi bukan teman yang saling membantu. Mereka malah lebih sering saling “menyikut” di lintasan sejak musim balapan 1994 hingga Doohan pensiun pada 1999 akibat kecelakaan parah di Sirkuit Jerez.
Baca juga : Tujuh Pembalap Terbaik Dalam Sejarah MotoGP
Dengan mengendarai NSR 500, Doohan lima kali juara dunia beruntun pada 1994-1998 dan Criville lah yang selalu menempel ketat dirinya sepanjang periode tersebut.
Criville jadi juara dunia pada 1999. Dua tahun berselang dia pensiun dari dunia balap motor kelas utama tersebut.
Doohan juga mengakui musim 1996 sebagai periode persaingan terpanasnya dengan Criville.
Criville mulai bergabung ke Repsol Honda bersama Doohan pada 1994. Dua tahun berselang, rivalitas keduanya mencapai puncaknya.
Pada balapan di sirkuit Brno, Doohan memimpin balapan yang ditempel ketat oleh Criville. Criville jelas menaikkan levelnya, hingga mampu menekan Doohan dengan ketat. Doohan terpaksa menggunakan strategi yang berbeda.
Aksi saling salip menyalip pun tak dapat terhindarkan. Hingga pada tikungan terakhir Criville semakin cepat dan Criville berhasil mengalahkan Doohan dengan unggul waktu yang sangat tipis yaitu 0.002 detik.
Tonton aksi-aksi balapan tersebut di link berikut,
Video : https://youtu.be/BLLFns51FBU
Nah itulah Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP, apakah akan ada aksi serupa pada seri-seri atau musim berikutnya? Kita tunggu saja.
Demikianlah artikel Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP
Sekianlah artikel saya tentang Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua jika bermanfaat silahkan sharing arikel ini ke teman atau kerabat anda ke media sosial seperti facebook, twiter, dan lainnya. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang sedang membaca artikel Top 5 Finish Paling Mepet di MotoGP dengan alamat link https://otopriceindo.blogspot.com/2019/08/top-5-finish-paling-mepet-di-motogp.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar